Jika teman-teman memelihara ular, lama kelamaan pasti akan mengalami masalah yang satu ini. Kutu. Iya, kutu juga bisa menyerang ular kesayangan teman-teman semua. Pada ular biasanya kutu menempel dibawah sisik, mata, atau heat sensing pit, sehingga sulit terlihat dan susah dihilangkan. Lalu bagaimana kita bisa tahu jika ular kita terinfeksi kutu? Biasanya saat kita meng-handle tangan kita akan gatal-gatal, ciri lain ular cenderung tidak tenang dan mencari tempat berendam, jika teliti secara kasat mata tampak makhluk-makhluk kecil bergerak di badan ular dan ada sisik ular yang terangkat, jika sudah akut kadang ular lemas dan mogok makan.
Sebelum beranjak lebih jauh, kita harus mengenal dulu kutu lebih dalam. Kutu merupakan binatang invertebrata dan termasuk ke dalam keluarga arachnida, sebangsa kalajengking dan laba-laba. Kutu berukuran sangat kecil. Kutu yang ditemukan pada ular akan menjadi parasit dan meminum darah ular sebagai sumber makanan, kemudian kawin dan berkembang biak di badan ular. Oleh karena itu, jika tidak segera dibasmi bisa berakibat fatal.
Selanjutnya kita perlu tahu darimana kutu bisa menginfeksi ular kesayangan kita. Kasus yang sering terjadi adalah ular yang baru kita peroleh membawa kutu, karena pemeliharaan yang tidak bersih di tempat sebelumnya. Bisa juga dari bedding atau alas kandang yang terinfeksi, misalnya serbuk gergaji yang mengandung kutu. Saya pernah mengalami ular mendapat kutu karena dekorasi kandang berupa kayu dari hutan yang belum dikeringkan dan dioven.
Nah, jika ular kesayangan sudah positif terkena kutu, apa yang harus dilakukan?
- Karantina. Pisahkan ular yang terinfeksi dari ular-ular lain, dan segera periksa keadaan ular lain. Biasanya kutu sangat cepat menyebar dan baru ketahuan setelah semua populasi terinfeksi.
- Bersihkan kandang. Ganti semua bedding dan alas kandang, cuci bersih kandang dan tempat minum menggunakan disinfektan dan sabun. Jemur hingga kering dan ganti alas kandang yang baru. Sebisa mungkin gunakan alas kandang dari kertas selama karantina agar mudah dibersihkan dan dipantau.
- Minimalisir penggunaan aksesoris pada kandang. Kadang kita memasang hiding cave, aksesoris kayu, tanaman palsu, dan tangkringan kayu agar kandang menjadi menarik. Singkirkan dulu semua aksesoris ini, cuci bersih dan jemur. Selama karantina jangan dulu diberikan aksesoris yang tidak perlu.
- Treatment untuk ular. Banyak cara yang ditempuh hobiis untuk menghilangkan kutu dari ular. Intinya kita harus mengganggu siklus hidup kutu tersebut, sulit untuk membasmi kutu kecil dan telur kutu, sehingga yang diincar adalah kutu dewasa. Beberapa cara yang dapat dilakukan umumnya merendam ular dengan air hangat yang dicampur rebusan sirih, menggunakan bubuk dari kapur semut yang dioleskan ke badan ular, mengoleskan minyak zaitun ke badan ular, dan menggunakan obat-obatan seperti Provent-a-Mite atau Mite Guard. Cara-cara tersebut merupakan usaha untuk melepaskan kutu dewasa dari badan ular, lakukan secara rutin dan berkala agar semua kutu terlepas dan ular bebas kutu.
- Konsisten dan sabar. Perawatan untuk menghilangkan kutu memerlukan waktu, walaupun sudah yakin kutu hilang, sebaiknya pertahankan treatment selama satu bulan berikutnya agar kutu benar-benar hilang.
Beberapa langkah di atas merupakan hal yang bisa dilakukan jika ular teman-teman terkena kutu? Apakah ada cara-cara lain? Tentu, banyak trik yang digunakan oleh hobiis reptil lain, jika kebetulan teman-teman memiliki cara lain silahkan share disini juga :D
Selanjutnya selalu pastikan kandang bersih untuk mencegah kutu datang lagi, tidak ada salahnya menaburkan kapur semut di sekitar kandang. Saat menggunakan obat luar (pestisida) selalu perhatikan agar tidak tertelan oleh ular. Jika memiliki ular baru, sendirikan untuk beberapa minggu sebelum dicampur bersama ular yang lain. Semoga bermanfaat :D
No comments:
Post a Comment