What to do : Memilih Ular
Memilih peliharaan merupakan hal yang gampang-gampang susah.
Sering kita terpukau oleh keindahan corak dan warna sehingga mengabaikan
hal-hal mendasar lain yang sangat penting diperhatikan, contohnya kesehatan.
Memilih ular yang sehat merupakan keharusan, agar kelak kita tidak meyesali
ular yang kita beli tiba-tiba sakit atau mati mendadak. Ada beberapa hal yang
bisa dilakukan untuk memilih ular yang sehat. Sebaiknya belilah ular secara
langsung bertemu dengan penjualnya, sehingga kita dapat langsung melihat
keadaan ularnya. Cukup banyak kasus penipuan di dunia reptil yang sekarang
semakin ramai, kita harus lebih berhati-hati untuk melakukan transaksi.
1. Beli Hasil Ternakan
Dalam dunia reptil kita akan akrab dengan istilah WC, CH,
dan CB. WC merupakan singkatan dari wild caught atau merupakan tangkapan liar,
sering sekali ditemui orang yang menjual ular tangkapan liar. Umumnya berukuran
dewasa atau remaja, walau terkadang ditemui ular WC yang masih kecil. Ular
tangkapan liar ini seringkali agresif dan defensif di kandang, lebih sulit
untuk diberi makan, dan sering kali membawa penyakit. Untuk hobiis pemula
sangat tidak disarankan membeli ular jenis ini. Yang kedua dalah CH atau
captive hatch. Captive hatch merupakan ular yang ditetaskan di penangkaran
namun induknya diperoleh dari tangkapan liar, sehingga proses perkawinannya
terjadi di alam dan tidak melibatkan campur tangan manusia. Keterlibatan
manusia hanya sebatas membantu menetaskan telur tersebut. Ular CH umumnya
memiliki karakter yang lebih tenang, karena telah berinteraksi dengan manusia
sejak menetas, walau beberapa kemungkinan agresif. Hal ini sesuai teori dari
para breeder di Amerika Serikat yang menyatakan bahwa karakter ular dapat
diturunkan ke generasi berikutnya, ular jinak akan menghasilkan ular yang jinak
pula. Tidak ada salahnya membeli ular CH karena cukup mudah dipelihara. Tetapi
perhatikan pembelian ular dari hasil tangkapan alam, saat ini semua spesies
Python telah masuk Appendix II (kecuali Python molurus yang telah masuk
Appendix I) yang berarti dapat dinaikkan menjadi Appendix I jika populasi
alaminya terancam akibat perburuan besar-besaran. Paling aman adalah memilih
ular CB atau captive breed, ular yang merupakan hasil ternakan dari breeder.
Ular-ular ini hampir pasti jinak dan terbiasa dengan manusia, selain itu
kesehatannya juga terjamin, diketahui asal usul genetiknya secara jelas dan
tersedia dalam beragam morph (mutasi) yang menawan. Selain membeli ular dengan
kualitas yang lebih terjamin kita juga turut melestarikan ular agar tetap
lestari di habitat aslinya.
2. Lihat Juluran Lidah Ular
Ular yang sehat akan menjulurkan lidahnya untuk dapat
mengetahui keadaan di sekitarnya. Lidahnya akan menangkap partikel udara dan
diteruskan ke otak melalui organ Jacobson. Ular yang sehat akan menjulurkan
lidahnya dengan kecepatan sedang, tidak terlalu cepat. Umumnya ular yang masih
agresif akan menjulurkan lidahnya dengan cepat, dan jika juluran lidahnya
lambat kemungkinan besar ular tersebut sakit.
3. Periksa Mulut dan Hidung Ular
Keadaan hidung dan mulut dapat menjadi indikator keadaan
ular. Ular yang sehat mulut dan hidungnya akan bersih dari lendir atau cairan
berlebihan. Perhatikan baik-baik pada lubangnya dan dengarkan suara nafasnya.
Beberapa ular memang akan mendengus nafasnya, tetapi dapat dibedakan dengan
suara nafas ular yang sakit akibat pilek. Tapi jangan salah menerka hissing
ular dengan suara nafas akibat pilek. Ular terkadang akan mendesis jika merasa
tidak nyaman, hal ini sangat wajar dan bukan berarti sakit.
4. Raba Tubuh Ular
Raba tubuh ular untuk mengetahui keadaan tulang ular dari
leher hingga ke ekor, untuk memastikan tidak ada tulang yang patah atau
bengkok. Perhatikan pula rahang ular, apakah normal atau tidak. Selain itu
dengan meraba tubuh ular kita dapat mengetahui apakah ular tersebut makan
dengan cukup atau tidak. Perhatikan pula jika ada tonjolan-tonjolan pada
sekujur tubuhnya, tonjolan tersebut biasanya merupakan cacing atau cacar. Perhatikan
juga keadaan kulitnya apakah licin dan mulus serta cukup lembab. Jika ada luka
luar misalnya bekas gigitan tikus atau terkena benda tajam akan dapat ketahuan
dari proses meraba ini.
5. Jangan Ragu Bertanya
Jangan ragu bertanya kepada pemilik sebelumnya mengenai
riwayat perawatan ular tersebut, pemilik yang baik akan menjelaskan bahkan
menerima konsultasi setelah proses pembelian. Dengan menanyakan langsung anda
akan mengetahui lebih jauh mengenai kondisi ular tersebut, misalnya diet
favoritnya, kapan terakhir poop, dan kebiasaan lain yang hanya diketahui
pemilik sebelumnya.
6. Pilih Ular Sesuai Kemampuan Anda
Pilihlah spesies ular yang akan anda pelihara dengan bijak. Hal ini akan sangat berpengaruh kedepannya. Sebelum memutuskan memelihara selalu lakukan penelitian kecil seputar kebutuhan hidup yang akan diperlukan oleh ular yang anda minati. Jika anda hobiis pemula, sangat tepat untuk memulai dengan ular yang relatif jinak, tenang, dan berukuran tidak terlalu besar. Contoh ular yang tepat adalah ballpython, cornsnake, milksnake, dan kingsnake. Keempat ular tadi memang spesies impor, dan yang ada di Indonesia merupakan hasil jerih payah breeder baik lokal maupun asing, keempatnya relatif tenang dan jinak serta hanya akan mencapai ukuran dibawah 2 meter. Jika merasa telah cukup pengalaman dan mampu bertanggungjawab merawat ular yang lebih besar tidak ada salahnya mulai melirik dipong (blood python, borneo short tail, dan sumatra short tail), retic, atau spesies yang lebih besar lainnya. Perhatikan kebutuhan pakan tiap minggu dan perkandangan yang diperlukan. Jenis retic dan molu (Python molurus) dapat dengan mudah mencapai ukuran 3 meter dalam 1 tahun jika diberi pakan dengan cukup. Ada juga ular-ular yang memerlukan perlakuan khusus, misalnya carpet python (Morelia spilota) dan chondro/green tree python (Morelia viridis) yang sering kali moody dan menolak makan, untuk menjaga tubuhnya agar tetap atletis untuk memanjat pohon. Kebiasaan dan hal-hal kecil seperti ini dapat dipelajari melalui literatur maupun pengalaman. Selalu berusaha ketahui sebanyak mungkin mengenai ular kesayangan anda agar dapat terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
No comments:
Post a Comment