Pages

What to do : Memilih Ular

Saturday, May 16, 2015

What to do : Memilih Ular


Memilih peliharaan merupakan hal yang gampang-gampang susah. Sering kita terpukau oleh keindahan corak dan warna sehingga mengabaikan hal-hal mendasar lain yang sangat penting diperhatikan, contohnya kesehatan. Memilih ular yang sehat merupakan keharusan, agar kelak kita tidak meyesali ular yang kita beli tiba-tiba sakit atau mati mendadak. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk memilih ular yang sehat. Sebaiknya belilah ular secara langsung bertemu dengan penjualnya, sehingga kita dapat langsung melihat keadaan ularnya. Cukup banyak kasus penipuan di dunia reptil yang sekarang semakin ramai, kita harus lebih berhati-hati untuk melakukan transaksi.

1. Beli Hasil Ternakan
Dalam dunia reptil kita akan akrab dengan istilah WC, CH, dan CB. WC merupakan singkatan dari wild caught atau merupakan tangkapan liar, sering sekali ditemui orang yang menjual ular tangkapan liar. Umumnya berukuran dewasa atau remaja, walau terkadang ditemui ular WC yang masih kecil. Ular tangkapan liar ini seringkali agresif dan defensif di kandang, lebih sulit untuk diberi makan, dan sering kali membawa penyakit. Untuk hobiis pemula sangat tidak disarankan membeli ular jenis ini. Yang kedua dalah CH atau captive hatch. Captive hatch merupakan ular yang ditetaskan di penangkaran namun induknya diperoleh dari tangkapan liar, sehingga proses perkawinannya terjadi di alam dan tidak melibatkan campur tangan manusia. Keterlibatan manusia hanya sebatas membantu menetaskan telur tersebut. Ular CH umumnya memiliki karakter yang lebih tenang, karena telah berinteraksi dengan manusia sejak menetas, walau beberapa kemungkinan agresif. Hal ini sesuai teori dari para breeder di Amerika Serikat yang menyatakan bahwa karakter ular dapat diturunkan ke generasi berikutnya, ular jinak akan menghasilkan ular yang jinak pula. Tidak ada salahnya membeli ular CH karena cukup mudah dipelihara. Tetapi perhatikan pembelian ular dari hasil tangkapan alam, saat ini semua spesies Python telah masuk Appendix II (kecuali Python molurus yang telah masuk Appendix I) yang berarti dapat dinaikkan menjadi Appendix I jika populasi alaminya terancam akibat perburuan besar-besaran. Paling aman adalah memilih ular CB atau captive breed, ular yang merupakan hasil ternakan dari breeder. Ular-ular ini hampir pasti jinak dan terbiasa dengan manusia, selain itu kesehatannya juga terjamin, diketahui asal usul genetiknya secara jelas dan tersedia dalam beragam morph (mutasi) yang menawan. Selain membeli ular dengan kualitas yang lebih terjamin kita juga turut melestarikan ular agar tetap lestari di habitat aslinya.

2. Lihat Juluran Lidah Ular
Ular yang sehat akan menjulurkan lidahnya untuk dapat mengetahui keadaan di sekitarnya. Lidahnya akan menangkap partikel udara dan diteruskan ke otak melalui organ Jacobson. Ular yang sehat akan menjulurkan lidahnya dengan kecepatan sedang, tidak terlalu cepat. Umumnya ular yang masih agresif akan menjulurkan lidahnya dengan cepat, dan jika juluran lidahnya lambat kemungkinan besar ular tersebut sakit.

3. Periksa Mulut dan Hidung Ular
Keadaan hidung dan mulut dapat menjadi indikator keadaan ular. Ular yang sehat mulut dan hidungnya akan bersih dari lendir atau cairan berlebihan. Perhatikan baik-baik pada lubangnya dan dengarkan suara nafasnya. Beberapa ular memang akan mendengus nafasnya, tetapi dapat dibedakan dengan suara nafas ular yang sakit akibat pilek. Tapi jangan salah menerka hissing ular dengan suara nafas akibat pilek. Ular terkadang akan mendesis jika merasa tidak nyaman, hal ini sangat wajar dan bukan berarti sakit.

4. Raba Tubuh Ular
Raba tubuh ular untuk mengetahui keadaan tulang ular dari leher hingga ke ekor, untuk memastikan tidak ada tulang yang patah atau bengkok. Perhatikan pula rahang ular, apakah normal atau tidak. Selain itu dengan meraba tubuh ular kita dapat mengetahui apakah ular tersebut makan dengan cukup atau tidak. Perhatikan pula jika ada tonjolan-tonjolan pada sekujur tubuhnya, tonjolan tersebut biasanya merupakan cacing atau cacar. Perhatikan juga keadaan kulitnya apakah licin dan mulus serta cukup lembab. Jika ada luka luar misalnya bekas gigitan tikus atau terkena benda tajam akan dapat ketahuan dari proses meraba ini.

5. Jangan Ragu Bertanya
Jangan ragu bertanya kepada pemilik sebelumnya mengenai riwayat perawatan ular tersebut, pemilik yang baik akan menjelaskan bahkan menerima konsultasi setelah proses pembelian. Dengan menanyakan langsung anda akan mengetahui lebih jauh mengenai kondisi ular tersebut, misalnya diet favoritnya, kapan terakhir poop, dan kebiasaan lain yang hanya diketahui pemilik sebelumnya.

6. Pilih Ular Sesuai Kemampuan Anda
Pilihlah spesies ular yang akan anda pelihara dengan bijak. Hal ini akan sangat berpengaruh kedepannya. Sebelum memutuskan memelihara selalu lakukan penelitian kecil seputar kebutuhan hidup yang akan diperlukan oleh ular yang anda minati. Jika anda hobiis pemula, sangat tepat untuk memulai dengan ular yang relatif jinak, tenang, dan berukuran tidak terlalu besar. Contoh ular yang tepat adalah ballpython, cornsnake, milksnake, dan kingsnake. Keempat ular tadi memang spesies impor, dan yang ada di Indonesia merupakan hasil jerih payah breeder baik lokal maupun asing, keempatnya relatif tenang dan jinak serta hanya akan mencapai ukuran dibawah 2 meter. Jika merasa telah cukup pengalaman dan mampu bertanggungjawab merawat ular yang lebih besar tidak ada salahnya mulai melirik dipong (blood python, borneo short tail, dan sumatra short tail), retic, atau spesies yang lebih besar lainnya. Perhatikan kebutuhan pakan tiap minggu dan perkandangan yang diperlukan. Jenis retic dan molu (Python molurus) dapat dengan mudah mencapai ukuran 3 meter dalam 1 tahun jika diberi pakan dengan cukup. Ada juga ular-ular yang memerlukan perlakuan khusus, misalnya carpet python (Morelia spilota) dan chondro/green tree python (Morelia viridis) yang sering kali moody dan menolak makan, untuk menjaga tubuhnya agar tetap atletis untuk memanjat pohon. Kebiasaan dan hal-hal kecil seperti ini dapat dipelajari melalui literatur maupun pengalaman. Selalu berusaha ketahui sebanyak mungkin mengenai ular kesayangan anda agar dapat terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.




No comments:

Post a Comment